Sabtu, 07 Agustus 2010

cahaya bulan

akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa,pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui,apakah kau masih sanggup dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap sambil membenarkan letak leher kemejaku ,kabut tipispun turun pelan pelan di lebak kasih,lembah mandala wangi,kau dan aku tegak berdiri,melihat hutan hutan yang menjadi suram ,meresapi belaian angin yang menjadi dingin,
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ketika ku dekap kau dan aku lebih mesra,lebih dekat,apakau kau masih akan berkata kudengar detak jantungku,kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta,
cahaya bulan menusuku,
dengan ribuan pertanyaan
yang takan pernah kutau
dimana jawaban itu
bagai letusan berapi ,
mengungkap ku dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati




 puisi ini paporit aku hehehheeee baguss yang buatnya aku salut hehehee

1 komentar:

tediramdani mengatakan...

hayu ah urang puasa ngarah sehat, ulah hilap tinggal situs ieu hehehe http://www.healthmysoul.com/Heath and Fitness.html